Joan Of Arc: Pahlawan Wanita Prancis Di Perang Seratus Tahun

Joan of Arc, atau Jehanne d’Arc dalam bahasa Prancis, adalah seorang pahlawan wanita Prancis yang terkenal karena perannya dalam Perang Seratus Tahun. Ia lahir pada tahun 1412 di kota Domremy, Prancis, dan meninggal pada usia 19 tahun karena dibakar hidup-hidup di Rouen, Prancis. Meskipun hidupnya singkat, Joan of Arc telah meninggalkan jejak yang sangat besar dalam sejarah Prancis dan menjadi salah satu ikon yang paling dihormati di negara tersebut.

Latar Belakang Perang Seratus Tahun

Perang Seratus Tahun adalah perang yang berlangsung antara tahun 1337 dan 1453 antara Prancis dan Inggris. Perang ini dimulai ketika Raja Edward III dari Inggris mengklaim tahta Prancis dan berlangsung selama lebih dari seratus tahun. Selama perang ini, Prancis mengalami kekalahan yang signifikan dan wilayahnya direbut oleh Inggris.

Hidup Joan of Arc

Joan of Arc lahir pada tanggal 6 Januari 1412 di kota Domremy, Prancis. Ia adalah putri dari Jacques Arc, seorang petani, dan Isabelle Romée. Joan memiliki empat saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Sejak kecil, Joan telah menunjukkan kesalehannya yang kuat dan sering berdoa di gereja setempat.

Pada usia 13 tahun, Joan mendengar suara-suara yang mengatakan kepadanya bahwa ia harus membantu Raja Charles VII dari Prancis untuk merebut kembali tahta Prancis dari Inggris. Suara-suara ini, yang Joan percayai sebagai suara Tuhan, mendorongnya untuk meninggalkan rumah dan bergabung dengan tentara Prancis.

Peran Joan of Arc di Perang Seratus Tahun

Joan of Arc bergabung dengan tentara Prancis pada tahun 1429 dan segera menjadi komandan pasukan. Ia memimpin pasukan Prancis dalam beberapa pertempuran, termasuk Pertempuran Orléans, yang berlangsung selama lebih dari setahun. Joan dan pasukannya berhasil merebut kembali kota Orléans dari Inggris dan membuka jalan untuk merebut kembali ibu kota Prancis, Paris.

Joan juga memainkan peran penting dalam Pertempuran Patay, yang berlangsung pada tanggal 18 Juni 1429. Pasukan Prancis, dipimpin oleh Joan, berhasil mengalahkan pasukan Inggris dan membunuh beberapa komandan utama Inggris.

Penangkapan dan Penyaliban Joan of Arc

Pada tanggal 23 Mei 1430, Joan of Arc ditangkap oleh pasukan Inggris di kota Compiègne, Prancis. Ia dipenjarakan selama beberapa bulan dan diinterogasi oleh tentara Inggris. Joan tetap disiplin dan tidak pernah menyerah, meskipun ia dihadapkan pada penyiksaan dan tekanan yang besar.

Pada tanggal 30 Mei 1431, Joan of Arc dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup di Rouen, Prancis. Ia masih berusia 19 tahun pada saat itu. Eksekusi Joan of Arc dihadiri oleh ribuan orang, termasuk beberapa pejabat Inggris yang berusaha untuk memuja kekuasaan Inggris di Prancis.

Warisan Joan of Arc

Meskipun Joan of Arc meninggal pada usia muda, ia telah meninggalkan jejak yang sangat besar dalam sejarah Prancis. Ia menjadi simbol keberanian dan kesalehan di Prancis dan dihormati sebagai pahlawan nasional.

Pada tahun 1920, Joan of Arc dikanonisasi oleh Gereja Katolik dan menjadi santa. Ia juga menjadi patron Prancis dan dihormati oleh orang-orang di seluruh dunia.

Kesimpulan

Joan of Arc adalah seorang pahlawan wanita Prancis yang terkenal karena perannya dalam Perang Seratus Tahun. Ia lahir pada tahun 1412 di kota Domremy, Prancis, dan meninggal pada usia 19 tahun karena dibakar hidup-hidup di Rouen, Prancis. Meskipun hidupnya singkat, Joan of Arc telah meninggalkan jejak yang sangat besar dalam sejarah Prancis dan menjadi salah satu ikon yang paling dihormati di negara tersebut. Warisan Joan of Arc tetap hidup hingga hari ini dan ia terus menjadi simbol keberanian dan kesalehan di Prancis dan di seluruh dunia.

Daftar Pustaka

• "Joan of Arc" oleh George H. Walsh (2013)



• "The Maid and the Queen" oleh Nancy Goldstone (2012)
• "Joan of Arc: A History" oleh Régine Pernoud (1999)
• "The Trial of Joan of Arc" oleh Daniel Hobbins (2005)

Kata Kunci

• Joan of Arc
• Perang Seratus Tahun
• Prancis
• Inggris
• Raja Charles VII
• Gereja Katolik
• Suci
• Pahlawan nasional
• Kesalehan
• Keberanian